Saya duduk bengong di bangku barisan hampir belakang.
Tadinya berharap bisa duduk di bangku barisan depan supaya terlihat pintar
dapat mendengar penjelasan dosen dengan lebih baik. Tapi saya bersyukur juga
mendapat barisan belakang, jadi dosen tidak akan melihat wajah linglung saya.
Ya, saya masih bingung mengapa saya tiba-tiba ada di sini. Saya bahkan tidak
tahu mata kuliah apa hari ini.
Saya ingat beberapa waktu lalu, teman-teman
ramai-ramai mendaftar beasiswa S2 dari BPS. Saya yang tidak terlalu berminat
kuliah lagi, karena saya ini malas belajar kecuali belajar mencari jodoh
masak, belajar main game, dan belajar jelajah alam, terpaksa ikut mendaftar supaya
terlihat keren ada niat kuliah lagi, terlihat peduli pada pendidikan,
padahal dalam hati berdoa tidak lolos.
Sekarang saya duduk di sini, di kelas yang tercium
aroma pekat para kutu buku dan programmer,
yang membuat saya pengen nelen laptop
menyesal setengah mati. Untung ada sosok bening yang membuat saya ingin
bertahan. Yah, siapa tahu akhir kuliah bisa kenalan atau bahkan bisa lebih.
(*ditabok pemberi beasiswa)
Lupakan sosok bening itu. Rupanya di depan ada yang
lebih menarik, hanya ada layar putih dan gambar orang sedang mengetes suara.
Tak lama kemudian, muncul gambar sosok profesor dengan suaranya yang berat
memperkenalkan diri dan menyuruh kami memperkenalkan diri satu per satu. Hmm,
jadi ini yang disebut vicon (video
conference). Kemarin sempat bingung ada keterangn vicon di jadwal mata
kuliah. Oke, baiklah, saya memang udik.
Jadi apa nama gedung ini tadi? Cyber Security Center
sepertinya. Cyber Security, membuat saya membayangkan teknologi mutakhir ala
Ironman dan memang sepanjang kuliah, selalu terbayang sosok Ironman dengan berbagai
inovasinya dalam teknologi. Yang belum tahu Ironman jangan lanjutkan baca
ini kalian gak gahul silakan tanya profesor Google.
Beberapa kali kuliah, saya hanya bingung, tolah-toleh, pada pake kaos, cyin,
dengan bawahan jeans, dan ada yang
memakai sepatu atau sandal dengan heels
yang tingginya membuat saya nahan napas. Sementara saya dengan kemeja dan celana
bahan seperti kalau mengikuti acara rapat dengan para pejabat di kantor.
Omigot, besok harus ganti kostum neh. Lalu terbayang baju-baju maen yang jarang
terpakai selama kerja, hahaha… Oke, kuliah ini menyenangkan.
Sayangnya, kondisi menyenangkan ini harus ditutup
dengan tugas-tugas berjibun. Astaga, yang dikatakan orang-orang benar, S2 itu
di kelas hanya sebentar, tugasnya yang banyak dan tuntutan mencari sendiri,
belajar sendiri karena sudah S2, masa disuapi terus, gitu katanya. Rasa pengen
lari ke hutan mendaki gunung lewati lembah dari Sabang sampai Merauke itulah
Indonesia…
Penderitaan saya pun bertambah ketika ada dosen yang
memberikan tugas programming, “silakan
kalian buat program client server, client memberikan pesan ke server, server
bisa memberikan balasan, minimal seperti contoh tadi.” Tuhan, salah saya apa,
saya pernah meminta untuk tidak bertemu lagi dengan programming dan dunia per-kodean
lainnya kecuali ngodein ke mas-mas
ganteng. Selama kuliah dan mengerjakan tugas pun, saya harus rela menjadi
pendengar para kutu buku dan para programmer
ketika mereka menyebut berbagai istilah seperti big data, architecture,
network, build, hosting, DNS, EA, AI, IS, ERP, saya mah EGP ajaahhh… (EGP :
Emang Gue Pikirin). Tapi tetap saja saya berpikir dan malam-malam panjang saya
yang selalu diwarnai dengan pertanyaan ‘mengapa saya sekolah di sini, apakah
saya akan bertahan, apakah saya bisa lulus tepat waktu, dan yang penting,
apakah saya akan tetap waras sampai bisa thesis’. Pertanyaan-pertanyaan ini pun
diiringi uraian air mata yang membasahi bantal guling andai mereka bisa
berbicara dan menceritakan semua pada dunia….
*balik lagi ke laptop mencoba belajar
No comments:
Post a Comment