Saturday, 6 February 2016

Selamat Bergabung di Program Pascasarjana

Saya duduk bengong di bangku barisan hampir belakang. Tadinya berharap bisa duduk di bangku barisan depan supaya terlihat pintar dapat mendengar penjelasan dosen dengan lebih baik. Tapi saya bersyukur juga mendapat barisan belakang, jadi dosen tidak akan melihat wajah linglung saya. Ya, saya masih bingung mengapa saya tiba-tiba ada di sini. Saya bahkan tidak tahu mata kuliah apa hari ini.

Saya ingat beberapa waktu lalu, teman-teman ramai-ramai mendaftar beasiswa S2 dari BPS. Saya yang tidak terlalu berminat kuliah lagi, karena saya ini malas belajar kecuali belajar mencari jodoh masak, belajar main game, dan belajar jelajah alam, terpaksa ikut mendaftar supaya terlihat keren ada niat kuliah lagi, terlihat peduli pada pendidikan, padahal dalam hati berdoa tidak lolos.

Sekarang saya duduk di sini, di kelas yang tercium aroma pekat para kutu buku dan programmer, yang  membuat saya pengen nelen laptop menyesal setengah mati. Untung ada sosok bening yang membuat saya ingin bertahan. Yah, siapa tahu akhir kuliah bisa kenalan atau bahkan bisa lebih. (*ditabok pemberi beasiswa)

Lupakan sosok bening itu. Rupanya di depan ada yang lebih menarik, hanya ada layar putih dan gambar orang sedang mengetes suara. Tak lama kemudian, muncul gambar sosok profesor dengan suaranya yang berat memperkenalkan diri dan menyuruh kami memperkenalkan diri satu per satu. Hmm, jadi ini yang disebut vicon (video conference). Kemarin sempat bingung ada keterangn vicon di jadwal mata kuliah. Oke, baiklah, saya memang udik.

Jadi apa nama gedung ini tadi? Cyber Security Center sepertinya. Cyber Security, membuat saya membayangkan teknologi mutakhir ala Ironman dan memang sepanjang kuliah, selalu terbayang sosok Ironman dengan berbagai inovasinya dalam teknologi. Yang belum tahu Ironman jangan lanjutkan baca ini kalian gak gahul silakan tanya profesor Google.

Beberapa kali kuliah, saya hanya bingung, tolah-toleh, pada pake kaos, cyin, dengan bawahan jeans, dan ada yang memakai sepatu atau sandal dengan heels yang tingginya membuat saya nahan napas. Sementara saya dengan kemeja dan celana bahan seperti kalau mengikuti acara rapat dengan para pejabat di kantor. Omigot, besok harus ganti kostum neh. Lalu terbayang baju-baju maen yang jarang terpakai selama kerja, hahaha… Oke, kuliah ini menyenangkan.

Sayangnya, kondisi menyenangkan ini harus ditutup dengan tugas-tugas berjibun. Astaga, yang dikatakan orang-orang benar, S2 itu di kelas hanya sebentar, tugasnya yang banyak dan tuntutan mencari sendiri, belajar sendiri karena sudah S2, masa disuapi terus, gitu katanya. Rasa pengen lari ke hutan mendaki gunung lewati lembah dari Sabang sampai Merauke itulah Indonesia…

Penderitaan saya pun bertambah ketika ada dosen yang memberikan tugas programming, “silakan kalian buat program client server, client memberikan pesan ke server, server bisa memberikan balasan, minimal seperti contoh tadi.” Tuhan, salah saya apa, saya pernah meminta untuk tidak bertemu lagi dengan programming dan dunia per-kodean lainnya kecuali ngodein ke mas-mas ganteng. Selama kuliah dan mengerjakan tugas pun, saya harus rela menjadi pendengar para kutu buku dan para programmer ketika mereka menyebut berbagai istilah seperti big data, architecture, network, build, hosting, DNS, EA, AI, IS, ERP, saya mah EGP ajaahhh… (EGP : Emang Gue Pikirin). Tapi tetap saja saya berpikir dan malam-malam panjang saya yang selalu diwarnai dengan pertanyaan ‘mengapa saya sekolah di sini, apakah saya akan bertahan, apakah saya bisa lulus tepat waktu, dan yang penting, apakah saya akan tetap waras sampai bisa thesis’. Pertanyaan-pertanyaan ini pun diiringi uraian air mata yang membasahi bantal guling andai mereka bisa berbicara dan menceritakan semua pada dunia….

*balik lagi ke laptop mencoba belajar

No comments:

Post a Comment