Sunday 23 June 2013

Tentang Kenaikan Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di Mataku yang Sangat Awam


Ini mau ngomongin BBM tapi potonya kembang. Terpaksa, ga punya poto lain.
Jadi ceritanya, setelah DPR menyetujui akan menaikkan harga BBM pada voting mereka tanggal 17 Juni 2013, saya langsung terpikir harga-harga barang akan naik. Gimana ga naik, kan pengangkutan barang-barang pake mobil, truk, pesawat yang semuanya pake BBM.

Keesokan harinya, harga-harga barang kebutuhan pokok memang naik meskipun harga BBM belum dinaikkan. Wajar saja, namanya pedagang kan siap-siap. Beberapa hari lagi, harga BBM akan naik, harga-harga barang juga pasti akan naik. Kalau harga barang dagangan mereka ga dinaikkan sekarang, mereka ga akan sanggup membeli barang untuk berdagang beberapa hari lagi.
Lalu bagaimana dengan BLSM? BLSM atau disebut BALSEM atau Bantuan Langsung Sementara Masyarakat, bantuan berupa sejumlah uang tunai kepada masyarakat miskin dan hampir miskin, saya bingung pada kegunaan bantuan seperti ini. Orang tuh butuh jaminan kesejaheraan, bukan gatel-gatel, kok dikasih BALSEM? Uang senilai Rp 150.000,00 per bulan, dibayarkan tiap 4 (empat) bulan, gedhe sih, bisa buat nutup beberapa kebutuhan yang tertunda, beli beras, beli ikan, beli daging juga bisa, beli seragam sekolah, beli buku, beli pensil dan sebagainya. Tapi setelah itu, apa lagi? Cukup ga ya buat makan sehari-hari? Kan harga barang naik semua? Buat transport sehari-hari gimana, kan biaya angkot naik juga? Trus untuk biaya kesehatan? Segitu mana cukup? Melahirkan aja minimal Rp 500.000,00 di sini, belum keperluan bayi.



Beberapa hari lalu ketemu pula ama rumah tangga yang anaknya sakit, ada gangguan di kantong kemihnya. Sudah habis hampir Rp 3.000.000,00. Tiga juta dan itu hasil minjam. Dan anaknya masih dirawat di rumah sakit. Tuh, masyarakat butuh jaminan kesehatan kok malah dikasih BALSEM. Mangnya digigit nyamuk, tinggal oles Balsem?



Saya emang ga punya solusi yang lebih baik sih untuk masalah seperti ini, namanya juga saya sangat awam, bisanya cuma protes. Tapi setidaknya saya bisa berdoa, segala macam bentuk penggunaan dana yang tidak semestinya segera berkurang misalnya gaji dan tunjangan anggota DPR yang terlalu banyak itu, jadi bisa dialokasikan untuk hal-hal yang lebih baik. Trus saya juga belajar satu hal, kalo kelebihan sumber daya yang penting dan ga bisa dibikin ulang kaya’ minyak bumi itu, ya ga perlu ekspor banyak-banyak, mentang-mentang hasil ekspor keuntungannya banyak. Kan akibatnya suatu saat bisa impor kalo persediaan habis, jadinya lebih mahal kan.


Tapi semua ini pemikiran saya yang sangat awam lho, semoga saya salah.

No comments:

Post a Comment