Tuesday 2 June 2009

Namaku Sangat Berarti

"Eny kusrini? Pasti orang Sunda ini?"
"Bukan Bu, Pak, saya orang Jawa." (plus medhok dong)
"Eny Kusrini penyanyi keroncong ya? Wah, tahu kan? Pernah dengar kan?"
"Iya, pernah dengar." (nyengir kuda)
"Oh, eny kusrini, bisa nyanyi ga?"
"Nggak bisa."(mau dengar aku nyanyi? siapin tutup kuping deh)
Walah, bosen teman-teman. Aku harus mendengar kalimat-kalimat tersebut di atas tiap kali berkenalan dengan orang yang sudah mengerti lagu keroncong di tahun 80-an.
Mengapa? Pada tahun 80-an, seorang penyanyi keroncong bernama Eny Kusrini (yang pasti orang Sunda) sedang tenar-tenarnya. Dan aku lahir di tahun 80-an juga saat kedua orang tuaku gandrung abiizz ama penyanyi ini.

Sebenarnya, orang tuaku masih belum berniat menamakan anaknya ini eny kusrini. Tapi apa hendak dikata, takdir memang selalu datang tepat pada waktunya. Aku lahir dengan panjang ( atau tinggi, ga tahulah mana yang benar) 49 cm. Terlalu pendek jika melihat tinggi badan bapakku ( >170 cm) dan ibuku (165 cm). Saat inilah, kejadian yang memantapkan niat bapakku menamakan aku 'eny' terjadi.
Suster yang bertugas memandikan aku (I wish she wasn't the one who did this) berkomentar, "anake bakale cemplek yo, ora koyo wong tuwane sing gedhe dhuwur." (anaknya bakalan pendek ya, ga kayak orang tuanya yang tinggi besar). Tahukah sodara-sodara, nama suster itu adalah 'ENI'.

Bapakku yang entah karena gedeg atau seneng akhirnya bertekad, "yo wis tak jenengne eny anakku." (ya sudah, kunamakan eny, anakku ini)
Alhasil, jadilah namaku 'eny kusrini'.

Dan pertanyaan-pertanyaan di awal tulisan ini sudah sering kudengar sejak perkenalan di kelas 1 SD. (untung orang tuaku menjelaskan asal usul namaku, kalau tidak, aku hanya bisa bengong saat mendengar pertanyaan-pertanyaan ini) Dan berlanjut sampai SLTP, SMA, kuliah, dan saat diklat. (tetap berusaha senyum meskipun akhirnya cuma nyengir doank)

Apa boleh buat, akte sudah ada, semua ijazah bertulis eny kusrini, dan inilah aku 'Eny Kusrini', orang Jawa yang bernama Sunda dan ga bisa nyanyi.

4 comments:

  1. Wakakak! Ternyata begitu sejarah hidupmu... Aku jadi salut sama susternya...

    ReplyDelete
  2. Makasih atas kunjugangannya. Ya begitulah, kisahnya...

    ReplyDelete
  3. untung ga dinamain eny kuseny *kaburrrrrrr*

    ReplyDelete
  4. @andinfizz: what??? *kejaarr*

    ReplyDelete